Limbah Pelepah Sawit, Berkah Yang Turun Di Desa Seulalah - MPNews

Ditulis oleh Reandi Saputra Mahasiswa Program Studi Hukum Tata Negara Fakultas Syariah IAIN Langsa


Desa Seulalah adalah salah satu desa yang terdapat diwilayah kecamatan Langsa Lama dengan latar belakang masyarakatnya yang bekerja melalui berbagai profesi baik yang tetap maupun tidak tetap, hal ini membuat warga desa mau tidak mau harus mampu menyesuaikan keadaannya dengan perekonomian yang kadang tak stabil. Itulah yang melatarbelakangi munculnya kreativitas masyarakat agar dapat berkembang guna tetap menghasilkan pundi-pundi rupiah.  Melalui kreasinya masyarakat memanfaatkan limbah pelepah sawit yang berasal dari sekitaran pabrik olahan sawit diwilayah desa mereka. Dengan adanya ide kreatif ini, masyarakat menyulap lembah pelepah sawit menjadi sapu lidi yang siap dipasarkan hingga manca negara. Adanya keuntungan atas limbah tersebut membawa berkah tersendiri bagi para warga desa seulalah yang mengaku telah mengalami peningkatan secara ekonomi guna untuk memenuhi kehidupan sehari-hari mereka.

Kelapa sawit merupakan nama yang tidak asing didengar oleh khalayak ramai. Dengan nama latin Elaeis Guineensis Jaqc, kelapa sawit merupakan salah satu komoditas hasil perkebunan yang mempunyai peran penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Kali ini kelapa sawit hadir dengan tampilan yang unik dan berbeda. Kreativitas dan inovasi telah melahirkan sebuah kerajinan baru dalam perkembangan perekonomian warga Desa Seulalah. Berangkat dari upaya yang diciptakan oleh warga terkait solusi dalam perekonomian hingga membuat mereka sampai pada sebuah kreasi unik dan memiliki nilai jual yang bahkan tak disangka-sangka mampu menembus pasar internasional. Tentu suatu berkah yang turun dan patut disyukuri oleh para warga desa Seulalah yang merasa terbantu sejak mereka menggeluti usaha ini.

Melului ketekunan dari tangan dingin warga Desa Seulalah tercipta sebuah olahan sapu lidi berbahan dasar pelepah sawit yang tadinya pelepah sawit tersebut masih menjadi limbah dan bertaburan di sekitar Perkebunan Kelapa Sawit 1 (Persero). Kreativitas warga dalam kegiatan ini menjadi berkah yang turun ditengah-tengah mereka. Tentu karena pengaruhnya yang lumayan baik bagi dampak perekonomian warga desa. Limbah pelepah sawit disulap menjadi sapu lidi dengan keunikan yang berbeda dan memiliki nilai jual yang tinggi. Tentu saja karena kualitas dan keunggulan produknya serta harga yang bersaing membuat kerajinan limbah pelepah sawit dilirik pasar hingga penjuru negeri bahkan mancanegera.

Pelepah sawit merupakan salah satu produk yang melimpah saat pemangkasan buah. Pemangkasan dilakukan pada pelepah-pelepah yang sudah tua untuk mengurangi naungan, memudahkan terjadinya penyerbukan, menjaga kebersihan dan memperbesar buah. Melalui pelepah sawit inilah warga menemukan suatu kerajinan yang dapat meningkatkan perekonomian mereka. Limbah pelepah sawit ini akan dibersihkan dari daunnya dan diambil lidinya, hingga dikemas sedemikian rupa agar dapat digunakan dalam keperluan rumah tangga hingga kebutuhan keagamaan seperti dupa.

Pelepah sawit sebagai bagian dari daun tanaman sawit yang berwarna hijau  dan lebih muda dari warna daunnya. Setiap pelepah berjumlah kurang lebih seratus pasang helai daun. Seiring pertumbuhan sawit tersebut, maka jumlah daun akan meningkat sekitar 30-40 pada kurun waktu 3-4 tahun.

Dengan adanya limbah pelepah sawit yang didapati dari lingkungan sekitar mereka, kerajinan masyarakat berubah menjadi sumber mata pencarian melalui  pasar ekspor sapu lidi dan berbagai olahan lainnya dari limbah pelepah sawit tersebut. Kerajinan ini merupakan usaha yang dilakoni oleh masing-masing masyarakat yang terdapat pada tiap lorong Desa Seulalah.

Seperti halnya Pak Radi, salah satu warga pengrajin limbah pelepah sawit yang mengaku terbantu secara perekonomian sejak ia memanfaatkan bahan dasar tersebut. Pak Radi bahkan sudah dikenal sebagai pengrajin pelepah sawit sebab produknya yang sudah sampai hingga mancanegara. Sejak ia menekuni usaha ini Pak radi merasa sangat terbantu secara ekonomi. Ia bersyukur mampu mengembangkan usahanya dan membuka lapangan pekerjaan bagi karyawan yang dapat membantu proses pembuatan olahan limbah pelepah sawit ini. tentu selain pak Radi ada banyak lagi warga yang membaik penghasilannya setelah mereka melangsungkan usaha ini karena olahan limbah pelepah sawit merupakan kegiatan yang ditekuni oleh hampir seluruh warga yang terdapat di desa tersebut.

Adapun proses olahan limbah pelepah sawit tersebut adalah melalui pemisahan daun dengan lidi  hal ini dilakukan menggunakan pisau dan diambil lidinya, dikumpulkan hingga rasanya cukup untuk layak dijadikan sapu lidi, hingga dapat dijual. Begitu halya dengan proses yang dilakukan untuk menciptakan dupa dari limbah pelepah sawit ini, daun yang ada dipisahkanj dari lidi kemudian lidi dibentuk hingga menjadi ukuran yang ideal untuk dapat digunakan sebagai dupa. Proses mengolahan yang tidak memakan waktu lama dan tata cara yang tidak sulit membuat warga mudah memahaminya dan membuat banyaknya pekerja yang ingin menekuni pekerjaan ini. tentu karena perminataan pasar yang lumayan banyak juga adanya peluang hingga mencapai luar kota bahkan laur negeri.

Melalui adanya limbah pelepah sawit inilah keberkahan turun ditengah-tengah kesulitan warga yang bingung mencari pekerjaan dalam ekonomi yang kadang tidak stabil. Hal ini sangat membantu warga untuk senantiasa berdikari dalam membuka usaha dan lapangan pekerjaan hingga mencapai pasar internasional. Tentu hal ini tak serta mereta tercipta melainkan lahir dari inisiatif warga dalam memanfaatkan sumber yang ada dan tersedia dekat mereka. seperti limbah pelepah sawit tersebut yang sebelumnya hanya berserakan disekitaran perkebunan kelapa sawit, namun dengan adanya kreatiitas yang tinggi dari masyarakat, maka limbah tersebut diolah hingga menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai jual di pasar. Dan hingga kini seperti yang kita tau, hal itu telah sangat membantu warga dalam hal ekonomi sebab rata-rata masyarakat dari tiap lorong itu ikut andil dalam pembuatan kerajinan limbah pelepah sawit ini. secara tidak langsung warga desa Pondok Kemuning telah menciptakan prosuk mereka sendiri, produk yang jika dilihat tidak hanya dapat membantu dalam segi penghasilan belaka namun juga dapat mendukung kebersihan lingkungan karena bagaimana pun jika tidak diolah dengan baik limbah akan menjadi bahan yang bertumpuk dan bisa berakibat buruk bagi lingkungan sekitar.

Mungkin dimudian hari jika kita berkunjung ke desa Pondok Kemuning, olahan limbah pelepah sawit akan semakin berkembang tak hanya menjadi sapu lidi yang berkualitas baik namun juga dapat menjadi berbagai kerajinan yang khas ala masyarakat sekitar desa dengan nilai jual yang mampu bersaing dipasar. Agar prosuk bisa semkain berkembang dan berionovasi diperlukan adanya tingkat kreativitas yang juga bertambah dari warga. Jeli melihat kebutuhan pasar dan keunikan suatu produk akan menjadi modal utama dari para warga pengrajin limbah pelepah sawit yang ada di desa Pondok Kemuning ini.

Tentu tak menutup kemungkinan bahwa kreativitas masyarakat akan terus meningkat sesuai kebutuhan pasar dan inovasi serta perkembangan zaman. Semoga usaha masyarakat semakin meluas dan merambat hingga dapat menjadi icon dari desa tersebut, guna upaya mengurasi tingkat pengangguran dan dapat menjadi panutan bagi para generasi muda untuk dapat terus belajar dengan mengembangkan kreativitas dalam pemanfaatan bahan yang tersedia disekitar kita.

0 Komentar