Mengenal Lebih Jauh Kebudayaan Masyarakat Aceh


Budaya merupakan cara hidup yang berkembang serta dimiliki bersama oleh sekelompok orang, diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari berbagai unsur yang, termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, perkakas, bahasa, bangunan, pakaian, serta karya seni.

Masyarakat aceh terkenal sangat kental akan kebudayaan misalnya yaitu Peusijuk, turun tanah atau selamatan itu harus ada acara tepung tawar atau Peusijuk, orang aceh mempercayai bahwa di acara Peusijuk itu bermakna adanya doa atau sebagai bentuk ucapan terima kasih kita kepada sang pencipta .

Membicarakan sejarah peusijuek tidak terlepas dari sejarah Islamisasi Aceh. Islam masuk ke Aceh secara damai dibawa oleh para pedagang dari Arab sekitar abad Ke-7 M. Para sejarawan sepakat bahwa Islam masuk ke Aceh secara damai, bukan Dengan pedang atau penaklukan. Sehingga proses islamisasi di Aceh membutuhkan Waktu yang panjang, menuju kesempurnaan ajaran Islam dalam masyarakat. sejarawan, islamisasi sudah mencapai kesempurnaan baru sejak masa Iskandar Muda, terutama masa Nuruddin ar Raniry, sebagian yang lain juga berpendapat bahwa islamisasi baru mencapai kesempurnaan jauh sebelum masa Sulthan Iskandar Muda, yaitu pada masa kerajaan Pasee, samudra Pasai (Dhuhri, 2009:635).

Sebagian kebiasaan atau adat masyarakat Aceh yang dianggap tidak bertentangan dengan Islam masih dilestarikan dan diperbolehkan oleh para ulama pada zaman awal Islam di Aceh. Sebagian praktik-praktik animisme dan ajaran Hindu juga masih diizinkan untuk dipraktikkan dengan mengubah ritual-ritual tersebut sesuai dengan ajaran Islam.

Ini merupakan bukti bahwa Islam masuk ke Aceh dan Indonesia pada umumnya secara damai, bukan dengan pedang. Ini juga membuktikan bahwa ajaran Islam sangat elastis dan dapat membaur dengan berbagai peradaban dan budaya di dunia.
Kegiatan Peusijuk ini sudah dilakukan secara turun temurun seseorang membeli kendaraan baru, memulai hidup baru, kelahiran anak, masuk rumah baru, mereka memiliki kepercayaan bahwa dengan adanya persijuk itu baru sah mendapatkan keridhaan dari Allah SWT.

Ada juga di sebagian masyarakat aceh lebih mempercayai mana-mana shyeikh terdahulu yang memiliki suatu keajaiban contohnya ziarah ke makam para ulama terdahulu, maka itu mempunyai cerita bersejarah bagi masyarakat aceh.

Jadi banyak cerita atau peristiwa dengan aturan-aturan sejarah yang berlaku di masyarakat aceh tersebut bisa dikatakan sebuah tradisi yang melekat di masyarakat aceh yang berasimilasi dengan ajaran agama serta sampai sekarang tetap dipertahankan sekaligus diletakkan sebagai adat budaya di aceh yang lebih kita kenal dengan kearifan lokal masyarakat aceh.

Penulis : Muzkiati ( Mahasiswi KPI IAIN Langsa )

0 Komentar